Senin, 04 April 2011

LAPORAN KULIAH LAPANGAN


BAB I
PENDAHULUAN

a.     Latar belakang
Semakin cepatnya  perkembangan teknologi dan tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha,merupakan sebuah tantangan yang harus di hadapi oleh semua pihak,terutama dunia industry yang tidak lepas dari elektronika dan informasi.Perubahan serta perkembangan yang sudah di capai seperti otomatis dan komputerisasi telah sedemikian cepatnya dan nenuntut kalangan industry serta para praktisi yang berkecimpung di dalamnya untuk lebih siap neghadapi kemajuan  teknologi yang ada.
Sementara itu di satu sisi masih terdapat kesenjangan antara dunia pendidikan kita,khususnya dari kalangan perguruan tinggi,dengan dunia kerja yang sebenarnya.Kenyataan yang kita temui saat ini adalah para sarjan lulusan perguruan tinggi hanya sebagai sumber daya siap latih bukan sia pakai.Penyebab utamanya adalah ketertinggalan perguruan tinggi terhadap perkembangan teknologi dunia luar.
Untuk itu sebagai salah satu upya yang di tempuh adalah mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksakan kuliah lapangan di suatu lembaga.Dengan melaksakan kuliah lapangan pada perusahaaan perusahaan atau intansi tertentu di harapkan akan memberi gambaran  yang lebih mendalam pada dunia kerja serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang mungkin tidak terperhatikan di bangku kuliah.   
b. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Laporan ini agar kita lebih tahu tentang dunia kerja dan dunia usaha. Kita bisa mendapatkan ilmu lebih tentang penerangan yang ada sampai saat ini , mulai dari lampu zaman kuno sampai zaman canggih seperti sekarang ini. Dengan Kuliah Lapangan ini kita bisa lebih banyak dapat ilmu yang dimana ilmu ini kita praktekan di kehidupan sehari – hari dan sebagai pengalaman pada hidup kita. Trutama para Dosen – Dosen menginginkan untuk paraha Mahasiswa nya berfikir kritis dan inovatif.



BAB II
Gambaran Umum Perusahaan/ Instansi
2.1            Sejarah
Jauh sebelum Perang Dunia II, NV. Philips Glocrllampenfabrieken,yang berkedudukan di Negeri Belalrda sudah aktif di Indonesia. Mula- mula kegiatan dari perusahaan ini terbatas sebagai sebuah saLes organization saja untuk mengimpor dan memasarkan barang-barang hasil produksi Phifips. Pada waktu itu produknya terdiri dari lampu-Iampu pijar, pesawat radio dan macam-macam peralirtan rumah tangga.
Pada tanggal 13 Maret 1941, didirikan Nv. Phillps Fabricage & HandeLnaatschappil dengan membangun sebuah pabrik lampu pijar di surabaya yang menggunakan satu kelompok (group) SU-machine. Rehabilitasi pabrik diadakan tahun 1947 setelah terjadinya Perang Dunia I I .
Pada tahun 1947 , kegiatan pabrik lampu pijar di surabaya diperluas dengan mendirikan sebuah pabrik asem bling  untuk memproduksi radio. Dalam tahun 1955, pabrik ini di,pindahkan ke Bandung.
Pada tahun 1948 didirikan pabrik asembling alat – alat  telekornunikasi di Bandung. Pabrik ini dikenal dengan nirma Holladiareceiver .
Sehubungan dengan persengketaan antara Indonesia dan Belanda tentang Irian Barat, maka pada awal Desember 1957, mulailah timbul pengambilalihan perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia. Tanggal 21 -  Desember  1957 dilakukan serah terima penguasaan perusahaan ini kepa.da PEPERPU. Setahun kemudian pada tanggal 9 Desember 1958, perusahaan ini diserahkan kepada Kementrian Perindustrian. Kemudian pada tahun 1959, NV. Philips & Handelmaat-schappij ditentukan sebagai safah satu Perusahaan Depart:emen Perindustrian dan Pertambangan milik Belanda yang dikenakan nasionaLisasi.
Dalam Bulan November  1959 nuncul narna Ralin yang merupakan singkatan dari Radio Listrik Negara. Kemudian dakan tahun 1961, dengan peraturan pemerintah, diresmikan  PN. Ralin .
Pada Bulan Nopember 1957, Pemerintah Indonesia Nv. Philips Gloei lanpenfabrieken Belanda bersepakat untuk mendirikan satu joint venture untuk memprodusir dan memasarkan barang-barang dan alat-alat elektronika. Lalu pada tangqal 15 februari 1968 didirikanlah PT. Philips Ral-in Electronics, Pernbagian sahamnya adalah 60% untuk NV, Philips dan 40% untuk Pemerintah Indonesia.
PT. Philips Rafin Electronics mempunyai tiga unit usaha, yaitu :
a Unit Kantor Pusat di Jakarta yang menangani administrasi, keuangan dan    penjualan produk.
b . Unit Pabrikasi pulogadung, Jakarta. Unit ini didirikan untuk menghasilkan produk luninaire (rurnah lampu).
c. Unit Pabrikasi Ngagel Surabaya yang nemproduksi lampupijar, Ianpu TL dan cap Lanpu.
Hasil produksi. tampu ini selain dipasarkan di dalam negeri juga diekspor ke luar negeri, yaitu : Australia,Selandia Baru, Malaysia, Pakistan dan Hongkong. Untuk produk lampu rumah tangga, pemasaran dilakukan. melalui distributor yang ada di Jakarta . Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Padang dan Ujung pandang. Untuk menjaga kualitas, maka NV. philips Gloeilampenfabrieken Belanda seIalu meminta sampling untuk diuji. Bahkan bahan baku utama banyak diinpor dari Belanda, Korea dan Jepang. Selain bahan baku tersebut tidak terlapat di Indonesia, NV. philips Belanda sangat ketat menjaga mutu. Bila terjadi cacat pada barang yang diproduksi, maka barang tersebut harus dihancurkan.
Sampai saat ini, dalam  bidang perlarnpuan, Philips Ralin merupakan pabrik terbesar diantara pabrik – pabrik Philips di negara-negara ASEAN.


2.2  Struktur Organisasi
PT.Philips Ralin Electonics Unut Ngagel Surabaya mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :




















Keterangan :
GLS : Glass Lighting Splinter
VTL  : Vestibuler Technical Lamp
QDL  :Quality Drpartment Light
Masing – masing departemen mempunyai struktur organisasi yang lebih terperinci. Sayangnya struktur organisasi yang lebih terperinci ini tidak di dukung oleh obdiscription yang lebih terperinci pula. Masing – masing departemen hanya mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara garis besar. Sehingga bila terjadi penyimpangan akan timbul saling lempar tanggung jawab.







BAB III
LAPORAN KEGIATAN
3.1.Waktu Pelaksanaan
Kuliah lapangan di laksanakan selama 4 jam yaitu dari jam 10.00 – 14.00 WIB,pada hari rabu 10 september 2010.
3.2. Tempat Pelaksanaan
Kuliah lapangan di laksanakan di Gedung PHILIPS jalan Buncit Raya Kav.99 Jakarta,PO BOX 12510 Indonesia.
3.3. Pelaksaan Kegiatan
 Proses pelaksanaan Kuliah lapangan di sajikan dalam bentuk persentasi yang di persentasikan oleh pihak perusahaan,dimana dalam persentasi itu di jelaskan tentang sejarah  PT.PHILIPS,kontribusi perusahan,dan produk – produk yang di hasilkan PT.PHILIPS.



BAB IV
RANGKUMAN PRESENTASI
4.1 Spektrum Cahaya Tampak

Semua logam penghantar akan memijar jika dialiri arus listrik tertentu.Sebagai contoh, pada waktu menghidupkan kompor listrik, mula-mulaterasa panas dari elemen pemanasnya. Beberapa saat kemudian elemen initerlihat memijar. Jika saklar pengatur panas distel pada posisi tingkatpemanasan yang lebih tinggi maka pemijaran elemen pemanas akanbertambah terang. Gejala yang sama dapat terjadi pada lampu pijar, yaitu apabila lampu ini beroperasi di atas tegangan normalnya amaka lampu akan terlihat lebih terang dari semula. Sebaliknya lampu akan terlihat suram apabila beroperasi dibawah tegangan normalnya. Gejala-gejala tersebut di atas memberi gambaran bahwa logam penghantar berarus listrik dapat menimbulkan rasa panas untuk nilai arus tertentu. Apabila nilai arus secara bertahap dinaikan, yaitu dengan mengatur tegangan kerja, maka pada awalnya logam mulai memancarkan cahaya merah, kemudian cahaya kuning dan akhirnya cahaya putih. Warna-warna cahaya ini memiliki panjang gelombang (? ) yang berlainan. Cahaya merah memiliki (? ) lebih panjang dari cahaya kuning, seterusnya cahaya kuning memiliki (? ) lebih panjang dari cahaya putih. Warna-warna cahaya ini tersusun menurut panjang gelombangnya masing-masing dan susunan demikian disebut spektrum cahaya tampak (perhatikan gambar di bawah ini).
380 nm
                   Ultraviolet Cahaya                   tampak                         Inframerah

            















                  Violet             Biru              Hijau         Kuning         Orange              Merah
     380 nm      450 nm     490 nm            560 nm       590 nm   630 nm 780 nm

4.2 lampu LED
Lampu teknologi terbaru (LAMPU LED ) adalah pertanyaan jutaan orang di masa mendatang. Jawabannya sederhana. Lampu LED dapat menghemat ribuan Dollar dari tagihan listrik anda. Lampu LED akan membuat planet kita menjadi lebih bersih. Lampu LED bertahan begitu lama, anda tidak perlu menggantinya selama bertahun-tahun. Lampu pijar dan neon akan segera usang dalam sepuluh tahun dan juga lampu led dapat diperbaiki tidak seperti lampu biasa yang tidak dapat diperbaiki kalau sudah rusak dan tidak tahan dengan goncangan

Keunggulan Lampu LED

- Menghemat uang dan energi dengan lampu LED. Umumnya LED membutuhkan 0,1 Watt. Konsumsi yang sangat rendah ini mempunyai arti biaya listrik yang menurun drastis (biaya listrik untuk pencahayaan dapat turun 7-10 kali lipat!).

- Umur pakai rata-rata LED adalah 100.000 jam! Sebuah lampu LED biasa bias bertahan sampai 50.000 jam. Hal ini berarti lampu tersebut bias dipakai selama 10 tahun jika dipakai 12 jam sehari. Bandingkan dengan lampu pijar yang hanya bertahan 500-1000 jam, lampu halogen yang hanya bertahan 2000 jam dan lampu neon yang hanya bertahan 10.000 jam.


- Umur pakai yang sangat panjang dari lampu LED akan menghapus semua biaya perawatan anda. Anda tidak perlu lagi mengganti lampu selama bertahun-tahun.

- Teknologi solid state dari LED sangatlah tangguh dan dapat menahan goncangan dan getaran tingkat tinggi. Ia dapat beroperasi pda suhu yang sangat panas dan dingin (-35° C sampai 80° C).

- LED mengubah hamper semua energi menjadi cahaya, menjadikannya sumber cahaya yang sangat efisien. LED membangkitkan hanya 30% panas disbanding teknologi pencahayaan biasa. Dengan panas yang rendah, LED aman untuk disentuh dan tidak menghasilkan sinar UV yang berbahaya.

- LED ramah lingkungan dan dibuat dari bahan yang tak beracun, tidak seperti lampu neon yang mengandung raksa.

4.3 TATA CARA PELETAKAN LAMPU AGAR HEMAT ENERGI
- Kendalikan jam pengoperasian
Nah ini cara yang paling berpengaruh. Pengendalian penggunaan lampu ini bisa dilakukan dengan :

  • Penggunaan lampu hemat energy Mengaktifkan timer bila memungkinkan(mengatur jadwal penggunaan lampu)
  • Tidak menyalakan lampu di siang hari (optimalkan pencahayaan alami di siang hari)
  • Matikan lampu saat ruang tidak digunakan
  • Nyalakan hanya lampu yang digunakan
  • Hindarkan penggunaan saklar seri(satu saklar untuk beberapa lampu)
-Pilih sumber cahaya yang paling efisien
Pilih sumber cahaya yang paling efisien maksudnya, pilih jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan. Lampu ternyata terdiri dari bermacam jenis. Lampu baca, lampu tidur, lampu eksterior, lampu taman, lampu jalan, dll. Dan pilih lampu yang hemat energy.
-Tempatkan titik lampu sesuai kebutuhan
Dalam menentukan penempatan titik lampu,perhatikan distribusi dan pantulan cahaya terhadap bahan dan warna dari permukaan interior. Untuk peletakan yang lebih efisien, sebaiknya pada saat penggembaran denah, arsitek (bisa juga dibantu desainer interior) juga menggambarkan detail furniture. Dimana letak furniture, bahan dari furniture, dan warna ruangan. Agar titik lampu dapat diletakkan dengan tepat. ie.di ruang kerja, selain di tengah ruang, titik lampu juga diletakkan tepat di atas meja. Sehingga saat malam, hanya lampu di atas meja yang dinyalakan untuk bekerja.
-Pilih dan letakkan armature (rumah lampu) dengan tepat
Armature digunakan untuk mendistribusikan cahaya yang dipancarkan oleh lampu yang dipasang di dalamnya dan dilengkapi dengan peralatan untuk mengendalikan lampu dan peralatan pengendalian listrik. Pertimbangan pemilihan armature adalah sebagai berikut :
  • Distribusi intensitas cahaya
  • Efisiensi pencahayaan
  • Penggunaan
  • Perlindungan terhadap kejut listrik
  • Ketahanan terhadap air dan debu
  • Ketahanan terhadap timbulnya ledakan dan kebakaran
  • Kebisingan yang ditimbulkan
-Pilih warna dan tekstur furniture dan dinding yang tepat
Sedikit informasi untuk yang belum tahu, warna terang memantulakan cahaya lebih banyak, sehingga membuat ruangan menjadi lebih terang. Untuk itu, pergunakan warna terang (putih, kuning soft, dll) untuk ruangan yang membutuhkan tingkat pencahayaan lebih tinggi. Tekstur furniture atau dinding yang kasar membuat cahaya tidak dipantulkan dengan baik. Pemukaan tekstur ini juga mempengaruhi efek cahaya yang dihasilkan. Dan tiap tekstur memiliki daya pantul cahaya yang berbeda.

-Optimalkan penggunaan day light (cahaya alami)
Maksudnya, sebisa mungkin tidak menyalakan lampu di siang hari. Bagaimana caranya? Perbanyak bukaan untuk memasukkan cahaya ke dalam rumah. Tidak hanya lewat jendela(bila dinding kiri kanan dan belakang rumah juga merupakan dinding tetangga), bisa juga dengan menggunakan atap yang transparan (bahasa kerennya, skylight, pencahayaan dari atas). Bila tidak memungkinkan jendela di setiap sisi rumah, maka dianjurkan untuk membuat taman di dalam rumah untuk memasukkan cahaya dan udara alami.




BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dengan melaksakan kuliah lapangan pada perusahaaan perusahaan atau instansi tertentu dapat memberi gambaran  yang lebih mendalam pada dunia kerja serta membuka cakrawala pandang yang lebih luas yang mungkin tidak terperhatikan di bangku kuliah,Serta membuat mahasiswa lebih siap dalam menghadapi dunia kerja. Selain itu dapat menambah pengetahuan kita khususnya di bidang lighting dan tata pencahayaan.
5.2 Saran
    Dalam penulisan laporan ini Saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Semoga laporan ini bisa bermanfaat.